Rabu, 15 Oktober 2008

SEJARAH FILSAFAT YUNANI

Kajian eklusif Bindhara

Forum Studi Keluarga Madura (FOSGAMA)

Kamis, 28 Februari 2008 di sekretariat FOSGAMA

FILSAFAT

DAN SEJARAH FILSAFAT YUNANI

Oleh: Muhammad Khoiruddin AM

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia, bahkan melebihi seluruh mahluk-makhluk Tuhan yang lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia di karunai akal dan pikiran, yang jauh berbeda dengan makhluk-makhluk yang lain, seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, manusia bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Serta bisa menganalisa sesuatu yang ada di sekitarnya.*

Dengan demikian, eksistensi dari akal manusia itu, berfungsi untuk berpikir dan menanyakan apa yang dia pikirkan, Allah telah banyak menyinggung tentang akal dan pikiran dalam Wahyunya pertanyaan-pertanyaan itu sering kali terlintas dalam pikiran kita “seperti bertanya” dari mana dia datang dan ke mana dia akan pergi? Apakah alam semesta yang ditempati ini ada hubungan dengan alam-alam yang lain? Apakah hanya ada satu alam di kehidupan ini? Dan siapakan yang menciptakan keadaan ini? Lalu apa hubungan Pencipta dan yang di cipta? Dan siapakah Pencipta itu? Bagaimana dzat dan sifatnya? Apakah segala sesuatu yang tercipta dan yang terjadi di muka bumi ini ada yang mengatur, ataukah hanya semata hukum alam sahaja? Dari itulah kita bisa membaca, bahwa aqal manusia memang diciptakan untuk berpikir dan membahas tentang esensi sesuatu. For exemple, sebuah mata pada haqiqatnya yaitu melihat sesuatu yang ada di depannya, begitu juga akal manusia yaitu membahas tentang haqiqat sesuatu. Oleh kerana itu terbantuklah apa yang di sebut dengan filsafat.**

Berbicara tentang filsafat, penulis akan membahas terlebih dahulu tentang

I : definisi filsafat.

1) Menurut bahasa, filsafat berarti mahabbah Al hikmah yang artinya adalah “cinta kebijaksanaan”. Kata filsafat ini diambil dari dua potongan kalimat filo atau phili dan shofia, dalam bahasa Yunani.

2) Menurut istilah, filsafat terbagi menjadi beberapa difinisi

I : Pada masa Yunani terjadi dalam beberapa masa. Masa yang pertama, sebelum masa Socretes ” Sakrot” di situ falsafah membahas tentang asal mula adanya sesuatu dan membahas tentang terbentuknya sesuatu dari beberapa unsur. Seperti halnya pada masa ini sangat mementingkan percobaan untuk mengetahui asal mula terjadinya alam yang dapat di rasakan dengan pancaindra manusia. Yang ke dua, pada masa Sophisme dan Socretes. Secara ke seluruhan, pada masa ini para filosof lebih menitikberatkan terhadap pembahasan tentang diri manusia sebagai ganti dari pembahasan asal mula pada masa sebelumnya. Hanya saja, Sophisme suka terhadap permainan kaka-kata dan condong terhadap seni dialok dan perdebatan. Dari itu, penulis mampu untuk mengkongklusikan bahwasanya maksud dari falsafah itu adalah sebuah perbuatan yang di maksudkan untuk sebuah kemenangan, baik itu dengan kebenaran atau malah sebaliknya. Sedangkan Socretes seperti pandangan umum filosof Yunani, memngalami kemerosotan akhlaq yang terhipnotis dengan Sophisme. Oleh kerane itu Socretes membantah dan menolak pendapat Sophisme dengan menghancurkan ajaran-ajaran Sophisme.dan mengajarkan manusia kebiasaan-kebiasaan baik dan akhlaq yang terpuji.Dari sinilah, diketahui bahwa falsafah adalah mahabbah Al-hikmah. Jadi, kita dapat memberikan pengrtian, bahwasanya falsafat menurut Sacrotes berorientasi terhadap masalah akhlaq, dengan memprioritaskan perdebatan yang di ajarkan oleh Sophisme kepada keutamaan-keutamaan dan pengetahuan tentang filsafat. ke tiga, pada masa Plato dan Aritoteles, pada masa itu filsafat berkembang sangat luas. kerana di situ Plato memulai membahas tentang asal mula dan penyebab pertama dan membahas tentang (fisika) dan manusia. Maka dari itu kita mendifinisikan bahwa falsafah menurutnya adalah, pencapaian konsepsi dimanapun konsepsi itu berada. Dan Seorang filosof adalah seseorang yang tujuannya mencapai pengertian haqiqat sesuatu dan mengetahui perkara-perkara azali dan masa permulaan. Adapun menurut Aristoteles, falsafah adalah mengetahui sesuatu yang di adakan (maujud) dengan sesuatu yang ada(wujud)

II : Masa pertengahan, yang di mulai pada abad ke empat sampai abad ke ampat belas Sm, di masa itu falsafah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan agama. Dan para filosof masehi, yang dikepalai oleh “Augustine dan Thomas equinas”mengadakan toleransi antara agama dan filsafah

III : Filsafat muslim. “Kindi” seorang filosof pertama dalam islam yang mengatakan bahwa, falsafah adalah mengetahui haqiqat sesuatu sesuai dengan kemampuan manusia, karna tujuan dari pada ilmu para filosof, adalah menunjukkan kebenaran. dan dalam perbuatannya adalah berbuat kebenaran. Itu menurut falsafah Timur . adapun menurut falsafah Barat, seperti, “Ibnu bajah”adalah tercatat salah satu filosof yang sangat rasional pada masanya, dia memisahkan antara falsafah dan agama dan mepreoritaskan atau meletakkan falsafah di atas dasar karaktar dan perjuangan

IV : Difinisi falsafah di era moderen. Seorang filosof ingris “friendsis biko”falsafah, adalah, ilmu yang menbahas tentang sesuatu yang di adakan (maujud) melalui aqal manusia semata.*

Maka dari itu kita bisa menambil kesimpulan bahwa, falsafah adalah ilmu yang membahas tentang haqiqat sesuatu melalui aqal dan pikiran manusia.

II : Pemikiran seorang filosof

Inilah yang sering di katakana orang-orang bukan otak udang, karena otak manusia berfungsi untuk berpikir dan menganalisa, sedangkan seorang filosof adalah orang yang membawa kebenarang yang mana kebenaran tersebut datang melalui naluri akal manusia didalam beberapa problema, manusia Sosial dan keadaan. Oleh karena itu manusia ketika melihat benda-benda, pikirannya selalu bertanya-tanya dan berusaha membuka atau membahas benda tersebut sedetail mungkin dan memahaminya dengan pemahaman yang meyakinkan disebabkan manusia pada haqiqatnya adalah sesuatu yang ada yang berpikir “seperti” Iktiqat sesorang yang mengimani keberadaan tuhan tentunya dia akan menjalani semua urusan hidupnya yang sesuai dengan apa yang dia imani

Maka dari itu kita bisa mendifinisikan bahwa sesungguhnya manusia adalah sesuatu yang berpikir atau filosof, akan tetapi penulis di sini tidak mengatakan setiap manusia itu adalah filosof, karena seorang filosof yang haqiqi bukanlah orang yang baru belajar tentang filsafat, akan tetapi orang yang melanjutkan dan mendalami filsafat hingga ke puncaknya. Ada beberapa hal yang membedakan antara filosof haqiqi dengan yang lain

Yang pertama

Pemikiran manusia tidak hanya satu taraf, akan tetapi terbagi ke beberapa tingkatan atau urutan

1) pemikiran manusia biasa yang sangat terbatas dalam memikirkan urusan kehidupannya dan penelitian tentang problema sehari-hari yang berlaku dan urusan jalan hidupnya bersama manusia yang lain

2) mungkin kita bisa menyebutnya dengan filosof haqiqi yang tiada hanti-hentinya mengumpulkan beberapa asas atau dasar-dasar asal mula untuk mencari kebenaran sesuatu

yang kedua

di sana ada perbedaan yang sangat sensitive antara manusia biasa dengan seorang filosof dalam berpikir”seperti” halnya manusia biasa ketika melihat alam yang melipuputinya dia berkeyakinan bahwa apa yang nampak dan di gambarkan di depannya jelas seperti dengan apa yang dia lihat, tidak pernah berpikit bahwa disana ada suatu rahasia yang tidak cukup dengan hanya di lihat sahaja, akan tetapi butuh mengumpulkan beberapa asas untuk mengetahui haqiqat hal tersebut melalu (wujud)seperti, yang dikatakan Ariestoteles.

dari tek yang sudah tercatat kita dapat menyatakan bahwa manusia pada haqiqatnya adalah sesuatu yang berpikir. dan itu adalah filosof secara umum yang menggunakan aqal pikirannya untuk memahami sesuatu melalui bahasa yang sederhana dalam kehidupan sehari-hari biasa yang berbeda dengan filosof bermakna haqiqi, yang menggunakan beberapa istilah untuk mewujutkan suatu perkara. Adapun wujut filosof di situ “seperti “layaknya seorang yang ber,ilmu yang membahas tentang suatu metode dalam beberapa bentuk metode, karena setiap ilmu mempunyai beberapa istilah yang tertentu*

III : hubungan falsafah dengan agama

ketika kita membahas tentang hubungan antara falsafah dan agama, maka yang di maksud bukanlah filsafat dan agama secara khusus, akan tetapi mencakup semua falsafah dan agama

pada masa-masa permulaan setelah diketahui bahwa falsafah dan agama mempunyai hubungan yang sangant erat, disebabkan kedua-duanya mempunyai misi yang sama “yaitu”membahas sesuatu dengan keselurhan “seperti halnya, keduanya mencari kejayaan bagi manusia, sedangkan hubungan tersebut sejak ribuan tahun yang lalu**

pasa masa Yunani falsafah mempunyai hubungan yang sangat erat sekali, karena agama mendominasi untuk menyebarkan pemikiran falsafah, adapun agama-agama Yunani yang berdiri melalui atas partai mengakui bahwa Tuhan mempunyai analisa yang khusus untuk suatu keadaan (kaun) dan manusia, juga hubungan kedua-duanya

masa pertengahan, para filosof mengatakan, bahwa untuk mencapai suatu esensi yang meyakinkan tidak cukup hanya melalui aqal pikiran, akan tetapi masih banyak beberapa haqiqat (realita) yang tidak bisa diungkit melainkan harus melalui Wahyu ilahi

Oleh karena itu falsafah berkhidmad untuk agama. Sedangkan pada masa moderent, falsafah membebaskan diri dari teologi dan mengambil jalan untuk mengasingkan dengan aqal pikiran selepas salah seorang filosof Dikart mengatakan bahwa, kita tidak sepantasnya bisa menerima sesuatu yang tidak sehaluan dengan akal pikiran kita *

Adapun kesamaan antara keduanya, adalah terletak pada masalah ketuhanan, hubungan tuhan dengan alam, asal mula terbentuknya manusia beserta sejarah perjalanannya dan tujuan keduanya yang selalu mempunyai target dan misi yang sepadan. Selain itu, agama dan filsafat menginginkan kejayaan manusia dunia akhirat dengan jalan ilmu dan perbuatan yang benar.** Sedangkan perbedaan antara keduanya, yaitu dalam masalah sumber hukum, metode penerapan dan tujuan.

1) Dari segi sumber

Agama sumbernya adalah Wahyu ilahi yang terlindungi dari setiap kekeliruan, sedangkan falsafah sumbernya adalah aqal pikiran yang selalu mengalami kesilapan.

2) Dari segi metode

Falsafah mnggunakan metode Akal pikiran untuk mengungkap sesuatu, sedangakan agama mengumpulkan dialok Akal Jiwa nurani Dan penemuan-penemuan.

3) Yang terahir dari segi tujuan

Di sini keduanta berbeda sangat jauh, karena tujuan Agama adalah kejayaan Dunia Akhirat dengan mendapat Ridho Allah, adapun falsafah adalah duniawi yang bertujuan mengatahui sesuatu yang benar dan yang baik

IV : Pandangan para Filosof tentang Tuhan

Sepanjang sejarah perjalanan kehidupan manusia, tema yang acapkali menjadi obrolan dan perbincangan, adalah perbincangan tentang Tuhan dengan pelbagai pendekatan dan metodelogi. Mulai dari orang-orang awam sampai orang-orang cerdik, percakapan ini tidak pernah henti-henti dan hening dari kehidupan manusia. Fitrah yang bersemayam dalam lubuk hati manusia terketuk dan berdenyut untuk membahas tentang argument burhan dalam membuktikan wujud dan existensi Tuhan. Pemikiran beradu dan perpadu para Filosof silih berganti untuk mengubah tentang pandangan manusia. Semua itu, melukiskan gembara tiada ujung ide manusia tentang Tuhan. Terbentang dari filosof belahan dunia barat hingga timur berusaha menyuguhkan argument paling rasional dalam membuktikan wujut Tuhan. Disini penulis akan membagi menjadi dua bagian, akan di bahas gagasan yang di sajikan oleh para Filosof “seperti Socrates Plato Aristoteles, Santo anselm, santo tomas augustene, yang merupakan Filosof unggul dunia barat.

1) Socrates filosof Yunani yang secara mendalam mempengaruhi filsafat Barat lewat pengruhnya terhadap Plato. Tuhan dalam pandangan Socrates sebagai manusia memiliki kekuatan berpikir, maknanya bahwa dalam tatanan semesta juga dapat kekuatan sedemikian. kita lihat alam semesta ini mempunyai tatanan dan sistemik bukan tidak ada tatanan dan non sisitemik. Kemudian dia juga menyatakan bahwa, setiap sesuatu pasti ada tujuannya dan dzat Tuhan adalah tujuan

keberadaan alam semesta ini. Oleh kerana itu, kita dapat mengatakan bahwa, alam semesta ini bukanlah bersumber dari perkara aksidental dan sebuah benturan big bang.

Disebabkan alam semesta ini mempunya sistem, maka urusan mondial dan duniawipun mempunyai aturan-aturani (natural) yang ada ala mini. Dimana manusia harus menjalankan aturan-aturan tersebut. Dengan alasan ini, Socrates menyatakan dalam ranah politik tidak berkeyakinan kalau politik harus keras (koersif) dengan bahasa yang lain bahwa politik juga bersandar pada mahabba Al-hikmah

2) Plato, yang termasuk salah satu murid Socrates yang paling junius hingga Socrates menjuluki dia Sang akal, merupakan seorang filosof yang ajarannya banyak dijadikan rujukan oleh para filosof belahan bumi Barat, biasanya pengikutnya di sebut Platonis. Ajaran Plato tentang Tuhan kebanyakan melalui terma-terma mistik, yang menegaskan tentang kebaikan Tuhan sebagaimana yang di nyatakan dalam diskusi (timios) dia juga menhadirkan argument-argument yang rigoris yang berdasarkan kenyataan bahwa segala sesuatu itu berubah (change) dan bergerak (in mition) dan segala yang berubah itu tak selamanya bersumber dari luar (eksternal) sebagian dari perubahan tersebut bersifat sepontan dan bersumber dari “Jiwa”. Dan akhirnya berujung pada sebuah jiwa yang suprim dan sempurna (paripurna).

Dalam diskusi Timios dia menggagaskan bahwa, penciptaan alam semesta dan pengerangka jagat raya (kosmos) dinisbahkan kepada pencipta yang mewujudkan kosmos ini, dari keadaan yang tak tertatadan non-sistemik. Menjadi sebuak kosmos yang tertata dan sistemik. Dalam masalah ini mundus imijinasi (alam ide) Tuhan mengadakan “jiwa” universal*

3) Aristoteles adalah Seorang ilmuan dan filososf Yunani ternama yang paling unggul dalam metafisika-nya , Aristoteles berargumentasi dalam menetapkan satu wujud Ilahi, yang dijelaskan sebagai Prime mover yang bertanggung jawab atas kesatuan dan kebertujuan alam semesta. Tuhan adalah sebagai Sosok sempurna (paripurna). Oleh karena itu, dia merupakan aspirasi segala sesuatu di alam semesta (kosmos) ini. Karena segala sesuatu berhasrat untuk berbagi kesempurnaan. Didalam kosmos ini terdapat pengerak-pengerak yang lain – pengerak-penggerak cerdas dari Pelanit-pelanit dan Bintang-bintang (aristoteles berpendapat bahwa jumlah dari pengarak cerdas ini “55” atau “47”) kendati prime mover atau Tuhan, tidak cukup sesuai dengan tujuan relijius. Betapapun, Aritoteles membatasi “teologi-nya”(study tengtang Tuhan) pada apa yang dia percayai sesuai dengan tuntutan ilmiah dan dapat dibuktikan secara ilmiah. **

4) santo anselm dialah tiolog, filosof, dan pemimpin gereja, mengajukan argument untuk menetapkan keberadaan Tuhan yang hingga saat ini masih diperdebatkan

Santo anselm menyusun monologium yang didalamnya mereflesikan pengaruh santo tomas augiustine yang menyatakan bahwa Tuhan adalah Wujud tertinggi dan mengurai sifat-sifat Tuhan, kemudia dia melanjutkan borongannya atau proyeknya mencari pemahaman tentang iman. dan Ia menyelesaikan proslogium (discourse) yang keduanya menghadirkan The original statement yang menjadi populer sebagian antological argument pada abad ke-18

Santo anselm berargument bahwa mereka yang meragukan eksistensi Tuhan, iya akan memiliki pengertian atas apa yang mereka ragukan, yaitu mereka akan memahami bahwa Tuhan adalah satu Wujud yang tidak ada wujud yang lebih besar dari-nya, dia juga mengatakan bahwa eksistensi (wujud yang nampak) kurang-lebihnya akan berhadapan dengan kesempurnaan. Oleh karena itu, konsepsi yang menggambarkan adanya sebuah realitas dimana tiada lagi realitas yang lebih sempurna darinya yang mampu di gambarkan, adalah sebuah konsepsi yang logis, jika realitas yang didevisikan ini adalah wujud Tuhan, berarti Tuhan harus riil,,karena jika Tuhan hanya merupakan gambaran dan realitasnya hanya berada dalam pikiran, berarti masih bisa di gambarkan adanya realitas lain yang lebih sempurna darinya, yaitu eksistensi yang betul-betul wujud, dan ini bereti terjadi kontradiksi, maka menurut perhitungan logika, tidak boleh tidak harus di terima bahwa realitas dan eksistensi yang kesempurnaannya mutlaq betul-betul ada, dengan demikian maka Tuhan ada*

Santo tomas Aquinas, adalah seorang Filosor dan teolog berkebangsaan Italia, dengan karya-karyanya dia menjadi figure penting dalam filsafat skolastik, Aquinas beranggapan bahwa seluruh berhan argument untuk membuktikan eksistensi Tuhan adalah burhan apriori(bersifat masa bodoh) dengan alasan ini dia juga mengatakan, bahwa tidak ada satupun yang bisa menduduki posisi sebab bagi Tuhan, dan Tuhan adalah seutuhnya tampa sebab. Apabila Tuhan eksis (wujud yang tampak) maka yang lainnya merupakan sebab dari keberadannya. Tuhan secara mutlaq ada ( yakni secara esensial) Aquinas juga menuturkan tentang bagaiman kita mengenali Tuhan apakah kita bisa mengenali dalam kehidupan ini melalui akal natural? Maka ia berkata, bahwa pengetahuan natural kita berasal dari indera dan persepsi. Oleh karena itu, pengetahuan natural kita hanya dapat diperluas sepanjang dapat di tuntun oleh objek kendrinya dan pengamatan persepsi. Pada basis sensor objek entelek kita tidak dapat beranjak jauh untuk melihat esensi Tuhan. Sebab alat sensor dan kendrinya kita merupakan kreasi Tuhan yang tidak selevel dngan kekuatannya. Oleh karena itu, kita dapat mengetahui kekuasaan Tuhan dengan bersandar pada objek dan alat indra kita. Namun, karena mereka merupakan kreasi-kreasi yang bergantung kepada sebuah sebab, kita dapat dituntun untuk mengetahui bahwa Tuhan itu eksis dan ada, dan untuk mengetahui karateristik yang dia harus miliki sebagai sebab pertama dari segala sesuatu yang disebabkan olehnya. Oleh karena itu, kita bisa mengetahuia bagaiman hubungannya dengan mukhluknya. Bahwa, dia adalah penyebab keberadaan seluruh makhluk dan bahwa, makhluk-makhluk berada dengannya. Karean dia bukan bagian dari yang diciptakannya. Dan kreasi-kreasi Tuhan terpisah dengannya bukan karena kekurangan yang dimilikinya, tetapi karena transendennya (tidak bisa di gapai}

V. Sejarah Filsafat Yunani

Sebelum kita membahas sejarah filsafat Yunani, terlebih dahulu penulis akan memulai berbicara tentang peradaban manusia sejak semula. Adalah sesuatu yang tidak bisa dianggap remeh, karena di situ –awal mula peradaban manusia- kita akan menjumpai beberapa versi tentang permulaan itu secara bertubi-tubi. Baik itu dari bahasa, pikiran, agama dan politik. Hal ini tidak mudah bagi kita untuk membahas sedetail mungkin disebabkan lenyapnya beberapa peradaban yang telah di makan oleh beratus-ratus Tahun

Maka jika kita melihat peradaban yanani, di sana kita akan menemukan sebagian para sejarawan. berpendapat, jika kita ingin memahami tentang peradaban, maka kita seyokyanya meneliti permulaan sejarahnya dalam peradaban timur kono. kerana permulaan peradaban manusia yang nampak di timur sejak ribuan tahun yang lalu, adalah peradaban yang cemerlang yang terbentuk di Sungai besar “seperti” Sungai nile dan Sungai-sungai India dan Cina. Hanya sahaja sebagian sejarawan dan filosof barat berinisiatif untuk mengingkari ketetapan itu. Mereka menyatakan bahwa Yunani adalah gudangnya Ilmu dan pemikiran, Sosial, Politik, Seni, Olahraga, Kedokteran dll. Bahkan salah seorang dari mereka mengatakan. bahwa, penyebab adanya falsafah yaitu, ketika timbul suatu pertanyaan dalam diri manisia. Maka dengan sendirinya akan timbul sebuah ilmu di sebabkan pertanyaan itu, sedangkan bangsa yang yang pertamakali mendiklarasikan hal tersebut tidak lain adalah, bangsa Yunani. adapun falsafah dan ilmu-ilmu seperti, pengakuan mereka, adalah ciptaan bangsa Yunani. akan tetapi seorang sejarawan yang terkenal “jhostaf loboon”menolak pendapat tersebut, dalam texnya dia mengatakan bahwa, mayoritas manusia mengira Yunani adalah asal mulanya ilmu dan peradaban yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan peradaban Timur kono. kemudia menyebar hinga ke Mesir India dan Cina. tetapi pemahaman ini di rubah secara radikal, hingga para Sejarawan mengakui bahwa Timur kono adalah asal mulanya ilmu dan peradaban dansedangkan saat itu, Yunani masih dalam keadaan primitif dan kejahilan kemudia seorang Seniman memindahkan beberapa Sini dan Peradaban tersebut.

Dari itu kita bisa menyimpulkan bahwa, Peradaban, Seni,Gaya hidup, dan bahkan keyakinan Yunani, tidak lain adalah warisan dari Timur kono. Dan itu, di saksikan oleh beberapa Sejarawan dan Filosof yang terkenal. Seperti halnya “Plato”dia mengakuai keunggulan peradaban Timur yang tidak kalah hebatnya dengan peradaban Yunani. Terutama peradaban Mesir kono. Diapun mengatakan bahwa, Yanani masih dalam keadaan merangkak pada saat itu. Pernyataan itu, di publikasikan dalam dikkusi timios * Kemudia sebagian dari pembesar Yunani yang sudah terkenal dengan kebolehan ilmunya ternyata mereka menimba ilmu dari Timur kono “seperti” Mesir. Sehingga mereka mengetahui peradaban mereka hal itu dikemukakan oleh “diodr”dalam bukunya yang berjudu “sejarah dunia” **bahkan dikatakana bahwa buku-buku panduan agama yang ada di Yunani tidak lain adalah, terjeahan dari buku-buku Mesir, selain buku yang berjudul “Poseidon” dan ”hera” *** juga buku-buku yang lain.

Peradaban yunani

Kalau kita berbicara tentang peradaban sebuah bangsa, maka tidak ada satupun dari kita yang melecehkan peradaban bangsa kita sendiri dan pasti ingin selalu berada pada urutan yang pertama serta bisa di akui oleh orang lain. Itulah yang sering dikatakan oleh orang-orang bahwa, tidak ada kecap nomer dua, kalau yang nomer 17 adalah puyer sakit kepala

Begitu pula dengan peradaban Yunani kono, adalah peradaban manusia yang paling unggul yang nampak di muka bumi. Disebabkan di sana menummbuhkan beberapa benih-benih kehidupan yang ber,anika ragam, “seperti” pencarian Rizqi dari hasil bumi, Cara mereka berdagang, Cara memproduksi sesuatu dan penerapan beberapa percobaan-percobaan didalam hukum kepemilikan yang mutlaq “seperti” demukrat dan diktator. peradaban Yunani tersebut muncul jauh sebelum masa kelahiran Al masih. Disebabkan karena adanya penjajahan yang sangat kejam tampa adanya basis yang melindungi bangsa tersebut dari setiap sudut yang terjadi di beberapa tempat. "seperti" di Asbania Tunisia Prancis, dan di beberapa tempat yang dekat dengan Italia dan Salkia hingga sepanjang masa penjajahan Yunani tersebut menyebar ke Afrika dan meng,aktifkan jajahannya tersebut di pulau laut “ijah”hingga menyebar ke Asia dalam beberapa abad. Oleh krena itu, bangsa Yunani yang tumbuh saat ini tiada lain adalah warisan dari Yunani kono.[*]

Berkembangnya peradaban yunani

Tidak diragukan lagi falsafah yang tumbuh cemmerlang sampai saat ini, adalah buah dari beberapa buah sejarah manusia. Sedangkan pikiran manusia berpungsi untuk menggemilangkan hal tersebut, karena kalau kita membahas tentang falsafah maka kita tidak bisa menafika sejarah kehidupan manusia dan sosial juga pemikirannya, dari segi sejarah tersebu bangsa Yunani berdiri sejak abad ke empat dan ke lima sebelum masehi itupun setelah beberapa kobilah yang berbeda-beda berkoalisi yang dikongkritkan di semenanjung bilkia bahar ijah Asia dan neggara Itali dan Silkia, itulah bangsa-bangsa yang menjuluki “bangsa Yunani yang agung”sedangkan unssur-unsur penyebab terbentuknya hal tersebut. Adalah sebagian pinggiran orang yunani menyebutnya dengan unsur Menuoi(bahasa yunani) yang mencemerlangkan peradaban di jazirah Kret **

Yang di pimpin oleh Kinosus orang Yuniani sendiri yang memduduki dinasti sejak abad dua hingga abad ke empat sebelum Masehi. Dari factor tersebut (menuoi)menyebar sampai ke pusat kota Yunani melalui kobilah-kobilah yang berkoalisi, kurang lebih 1200 tahun Sm hingga bangsa Yunani tersapu dengan unsur Menuoi tersebut. Kemudian membentuk sebuah asas di di beri nama Mycenienne setelah itu, terjadi invasi factor patruli sekitar 1000 tahun Sm adapun kobilah yang berpaling dari semenajung tersebut adalah dua bangsa yang bersaudara yaitu Asina spanyol dan biqlim atika

Setelah hubungan kobilah-kobilah tersebut berantakan yang sudah tidak cemerlang lagi hingga mengakibatkan perpecahan antara kobilah yang satu dengan yang lain, maka bangsa Yunani menyebar berhijrah dan menjajah ke bumi-bumi dan ke daerah-daerah yang subur yang dekat dengan Yunani, “seperti” Italia Silkia dan Asia. Oleh karena itu, tidak sedikit hingga saat ini peradaban Yunani menyebar hingga ke penjuru dinia.

Penutup

Setiap manusia pasti tidak lepas dari permasalahan yang berhubungn dengan kehidupan. Baik itu dari segi Sosial Politi dan ekonomi, akan tetapi Alloh sudah memberikan sesuatu yang sangat berharga bagi kita,Yaitu akal dan pikiran. Maka dari itu, setiap problema yang kita hadapi pasti ada solusinya, dan untuk mencari solusi yang terbaik bagi kita dan bagi orang-orang yang ada di sekitar kita, maka kita kita harus menggunankan akal pikiran kita dengan jernah. Sehingga apa yang kita putuskan bukan hanya karena nafsu , akan tetapi melalui akal pikiran yang sehat. Dlam Al-qur,an Allah banyak berpirman, apakah kalian tidak berpikir. Apakah kalian tidak berakal, setiap manusia yang waras pasti mempunyai akal dan pikiran. Akan tetapi yang dimaksudkan Allah dalam firmannya adalah, akal pikiran yang sehat. Trimakasih

Good luck



* sejarah falsafah Yunani hal 11 . drs amal mabruk

** falsafah ammah hal 42

* falsafah ammah hal 11-23

* mabadi falsafi Wa-akhlaq hal 18-19 muhammad adul hadi abu zidah

** falsafah ammah hal 129 dan ruhul falsafah fil asril hadis hal 137

* Dikart dalam bukunya maqulun anil minhaj hal. 130

** dirosatun fasafiah wa akhlaqiah hal 15 drs jakfar,

* faid wa fa.iiliyat wujudii Az aflatun ta mullh shadra hal 61 ** falsafah wa mabahesuha hal. 87 drs Muhammad ali abu royan

* mabani dan sejarah filsafat barat. Hal 125

* diskusi timios di adakan di Spanyol. Kurang lebih pada tahun 558 Sm falsah yunani hal 21

** tarikhul alam hal 102 lebel 1

***Hera adalah permaisuri dari Jesus dia adal Tuhan perempuan yang selalu melestarikan hubungan suami istri. Sedangkan Poseidon, Tuhan yang ke 12. falsafah Yunani hal 22-23

[*] Sejarah falsafah Yunani. Hal 27 dsr amal mabruk

** kret, adalah subuah pulau yang amat indah diliputi air dari setiap sudut. Yang terletak di Yunani. Sejarah falsafah Yunani hal 20-21

Tidak ada komentar: