Selasa, 07 Oktober 2008

Kajian Bahasa

Kajian Bahasa©

Oleh: Samsul Hidayat®

Prolog

Bahasa merupakan sarana komunikasi, interaksi manusia antara yang satu dengan yang lain. Adanya bahasa merupakan bukti bahwanya manusia adalah makhluk social yang tidak akan mampu hiduo tanpa orang lain. Dengan bahasa manusia mampu mengutarakan, menyampaikan keinginanya.

Pembagian bahasa secara umum minimal ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tubuh atau isyarat. Sedangkan jika ditinjau dari segi bentuk dan model penyajian, bahasa juga terbagi menjadi dua, yaitu bahasa komunikasi atau percakapan dan bahasa tulisan.

Bahasa yang diserap dan dikuasai manusia pertama kali sejak lahir adalah bahasa yang digunakan oleh kedua orang tuanya atau bahasa yang digunakan oleh orang yang mengasuhnya. Ketika kedua orang tuanya dari madura, maka bahasa yang ia kenal adalah bahasa madura, kalau orang jawa, bahasa yang ia kenal adalah bahasa jawa, kalau bugis ya bahasa bugis, kalau aceh ya bahasa aceh, kalau sunda ya bahasa sunda, kalau indonesia ya bahasa indonesia dan lain-lain.

Ketika seseorang sudah menguasai atau terbiasa dengan satu bahasa tertentu, kemudian ia ingin mengetahui bahasa yang berbeda dengan bahasanya, maka ia harus berkomunikasi dan berinteraksi dengan memakai bahasa tersebut dengan orangnya langsung atau orang lain yang mengetahui bahasa tersebut, sampai akhirnya ia terbiasa dan menguasai. Dan itu merupakan sala satu cara yang sudah dimaklumi bersama untuk mempelajari bahasa orang lain atau bahasa asing.

Untuk mempelajari bahasa orang lain yang berbeda atau bahasa asing, bisa kita lakukan dalam bentuk formal, seperti, di lembaga-lembaga pendidikan yang ada, kursus-kursus dan sebagainya. Adapun non formal, seperti, bisa ketemu langsung dengan orang yang memiliki bahasa tersebut, bisa tinggal bersama mereka atau tinggal di lingkungan tempat tinggal mereka dan sebagainya.

Kita ambil misal, kita orang indonesia ingin bisa atau menguasai bahasa Arab, kita bisa menempuh cara mendengar atau melaui tulisan baik dalam bentuk formal seperti, belajar di lembaga-lembaga yang mempelajari bahasa Arab, ta’lim Qur’an dan sebagainya, lebih-lebih kita belajar di Universitas Al Azhar. Adapun nonformal, kita bisa menemui orang Arab langsung atau orang lain yang bisa bahasa Arab.

Dalam mempelajari bahasa Arab, kita akan menemukan sub-sub pembahasan sebagai berikut;

Belajar ilmu Nahwu atau mempelajari kedudukan hukum sebuah kata dalam kalimat.

Belajar ilmu Sharf atau mempelajari susunan huruf dalam sebuah kata atau pilihan kata.

Belajar Balaghah, di sana ada 3 tema penting dalam belajar Balaghah yaitu;

Belajar ilmu Ma’ani yaitu belajar pembagian bentuk kalimat dalam bahasa Arab atau pengelompokkan kata pada sebuah kalimat.

Belajar ilmu Bayan yaitu belajar mengetahui sebuah makna yang terkandung dalam sebuah ungkapan atau kalimat dengan bermacam cara.

Belajar ilmu Badi’ yaitu belajar untuk mengetahui atau membuat ungkapan atau perkataan yang indah dan menyimpan makna yang indah pula.

Belajar Adab atau Sastra. Disini kurang lebih ada dua sub pembahasan, yang pertama, pembahasan Sya’ir atau Puisi dan yang kedua, adalah pembahasan Natsr atau Prosa.

Kajian Sejarah

Prolog

Sudah menjadi sunatullah dunia dijadikan sebagai tempat, lahan untuk menunjukkan ayat-ayat Allah yang bersifat kauniyah maupun qauliyah. Dunia adalah kumpulan zaman dan peristiwa. Kumpulan zaman dan peristiwa dari masa lalu adalah bagian dari sejarah. Kita semua memiliki masa lalu baik dan buruk. Masa lalu kita adalah sejarah bagi kita. Alangkah beruntungnya yang mampu mengambil kebaikan dari masa lalu dan menjadikan pelajaran untuk lebih baik dari keburukan yang terjadi pada masa lalu.

Definisi Sejarah

Sejarah menurut bahasa adalah asal usul, silsilah, peristiwa atau kejadian masa lalu. Adapun menurut istilah sejarah adalah pengetahuan terhadap masa lalu untuk mampu menafsirkan atau menjelaskan masa sekarang dan menjadi pelita perjalan menuju masa depan. Sebenarnya banyak definisi-definisi yang lain, akan tetapi menurut hemat penulis definisi ini yang lebih pas dan mencakup.

Periodesasi dalam Sejarah dan Peradaban

Periodesasi dalam sejarah adalah sala satu point penting untuk membantu kita mempelajari sejarah. Walaupun keberadaan periodesasi ini bukanlah hal yang paten, tapi sedikit banyak akan memudahkan kita untuk proses memahami sejarah. Pembagian zaman-zaman pada sejarah sebagai berikut:

Pertama: Zaman Pra Sejarah

Zaman pra sejarah adalah zaman yang diperkirakan terbentang dari masa terciptanya dunia dan kehidupan ini sampai berakhir kira-kira tahun 2000 Sebelum Masehi. Zaman pra sejarah dibagi menjadi beberapa zaman sebagai berikut:

Zaman Batu Kuno

Zaman Batu Pertengahan

Zaman Batu Moderen

Zaman Tembaga

Zaman Perunggu

Zaman Besi

Kedua: Zaman Sejarah

Zaman Sejarah dibagi beberapa zaman sebagai berikut: zaman sejarah kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.

Zaman sejarah kuno dimulai ketika muncul tulisan kira-kira pada tahun 1003 Sebelum Masehi. Ini merupakan kesepakatan para sejarawan. Adapun masih diperselisihkan ketika menentukan akhir dari zaman sejarah kuno. Ada yang berpendapat berakhir pada tahun 395 Masehi, ketika itu bertepatan dengan meninggalnya Tiudus penguasa Imperium Romawi. Ada yang berpendapat pada tahun 476 Masehi ketika kabilah-kabilah Jerman mampu mengalahkan pemerintahan Romawi Barat. Adapun kebanyakan orang Islam berpendapat bahwa zaman sejarah kuno berakhir pada tahun 571 Masehi setelah kelahiran Nabi Muhammad Sholallahu’alahi wassallam.

Zaman sejarah pertengahan berawal sejak berakhirnya zaman sejarah kuno. Para Sejarawan juga berselisih ketika menentukan akhir dari zaman sejarah pertengahan. Ada yang berpendapat berakhir pada masa kebangkitan Eropa, pada masa munculnya percetakan pada tahun 1450 Masehi. Ada yang berpendapat pada masa ketika Kristofo Colombus menemukan Benua Amerika pada tahun 1492 Masehi. Ada yang berpendapat pada masa runtuhnya Konstatinopel ibukota Romawi di tangan Dinasti Turki Usmani pada tahun 1453 Masehi. Pada tahun 1453 M juga berhentinya perang 100 tahun antara Perancis dan Inggris. Ada yang berpendapat ketika runtuhnya Gornato di tangan Nasroni di Spanyol pada tahun 1492 Masehi. Adapun orang –orang Islam berpendapat bahwa akhir zaman sejarah pertengahan atau awal sejarah moderen ketika orang-orang turki mampu mendirikan pemerintahan di negaranya pada tahun 1517 Masehi.

Zaman sejarah moderen dimulai sekitar abad 15 Masehi sampai abad 19 atau sekarang. Zaman sejarah moderen dibagi dua zaman sebagai berikut:

Pertama: Sejarah Moderen, berakhir pada abad 19 atau pada awal munculnya abad 20 Masehi.

Kedua: Sejarah Kontenporer, dimulai pada permulaan abad 20 atau pada waktu selesai perang dunia pertama dan berlangsung sampai sekarang.

Sedikit Uraian Tentang Kejadian Awal Pada Zaman Pra sejarah

Para peneliti berusaha untuk mengungkap peristiwa atau kejadian pada zaman pra sejarah, akan tetapi menemukan banyak kesulitan dan kesukaran, karena sedikitnya maklumat atau bukti tertulis yang menceritakan kejadian-kejadian ketika itu.

Dengan berdasarkan khayalan dan perkiraan mereka menetapkan bahwa awal manusia memulai kehidupan di bumi kurang lebih pada 50000 tahun sebelum masehi atau berkisar kurang lebih 20000 tahun sebelum masehi. Menurut ilmuwan dan sejarawan Muslim, mereka berselisih pendapat untuk menentukan secara jelas tentang kejadian awal manusia di muka bumi. Athobari mengumpulkan pendapat dari para salaf, yang mereka berpendapat bahwa zaman keseluruhan dari permulaan Adam ‘Alahi salam sampai akhir berkisar 7000 tahun dan Ibnu Abbas berpendapat demikian. Menurut Wahab Bin Manbah berkisar 6000 tahun dan ada yang berpendapat dari riwayat Abu Tsa’labah Al Khusyani kira-kira 8000 tahun.

Yahudi berpendapat bahwa zaman yang terbentang dari Adam sampai Hijrah Nabi Shalallahu’alahi wassalllam 4642 tahun dan menurut Nasrani Yunani kira-kira 5992 tahun yaitu berkisar 6000 tahunan. Wallahu’alam bishawab.

Sulit bagi kita untuk mengetahui bagaimana proses permulaan kehidupan di dunia dan bagaimana perkembangannya, karena sedikitnya riwayat-riwayat yang menceritakan tentang kejadiannya. Kecuali ada beberapa ayat Samawi dan beberapa Hadis Nabi yang menceritakan permulaan penciptaan Makhluk.

Ada sebagian ilmuwan pada zaman moderen ini yang berpendapat bahwa asal manusia adalah berasal dari evolusi Kera, yang termasuk berpendapat demikian adalah ilmuwan Darwin. Mereka mengatakan bahwa munculnya manusia pertama kali adalah di wilayah Eropa Barat, Pertengahan Afrika Utara dan Selatan Asia, walaupun mereka tidak memiliki bukti yang kuat terhadap persangkaan mereka.

Dalam sejarah Islam kita dapat mendapatkan penjelasan yang mendekati kebenaran, berdasarkan beberapa riwayat dari Saidina Ali Bin Abi Thalib, Ibnu Abbas, Qathadah, Ibnu Umar dan yang lainya menceritakan berdasarkan ilmu moderen bahwa turunya Adam ‘alaihisalam, Bapaknya Manusia adalah di wilayah India. Adapun Hawa turun di Jedah di tengah-tangah Jazirah Arab dan ketemulah mereka berdua di Arafah ketika Hawa bermalam di Muzdalifah.

Manfaat Belajar Sejarah

Belajar sejarah memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:

Sejarah merupakan sarana terbesar untuk menukil bermacam jenis dan corak ilmu pengetahuan baik berupa ilmu agama maupun ilmu keduniaan.

Sejarah memiliki peran yang agung untuk menjaga dan mengabadikan para nama-nama atau tokoh-tokoh yang mencetuskan ilmu pengetahuan.

Dari sejarah umat Islam dapat mengambil manfaat dari sejarah hidup Nabi Muhammad Sholallahu’alahi wassallam, untuk dijadikan tuntunan dan panutan.

Dari sejarah kita dapat mempersiapkan masa depan untuk lebih baik.

Dari sejarah kita dapat mencari banyak solusi untuk mengatasi berbagai macam problem.

Sejarah membantu untuk menjaga kepemilikan yang bersifat pribadi atau kelompok.

Sejarah juga membantu untuk menjaga nasab.

Sejarah juga datang dengan membawa kisah hidup orang-orang shaleh.

Sejarah juga membantu menyebarkan ilmu pengetahua,wawasan, pemikiran untuk mampu membentuk peradaban baru. Dan lain-lain.

Sifat-Sifat Yang Perlu Dimiliki Oleh Para Sejarawan

Sebagai sejarawan diharuskan memiliki beberapa sifat sebagai berikut:

Berakal mampu membedakan antara baik dan buruk.

Harus amanah atau terpercaya.

Sabar, hendaklah sejarawan harus memiliki sifat sabar.

Tidak terpengaruh oleh ancaman atau pujian.

Memiliki keahlian beberapa bahasa asing.

Memiliki sifat kritis.

Membekali diri dengan ilmu-ilmu tambahan yang lain.

Seorang ahli sejarah harus banyak membaca buku-buku atau karya-karya orang lain.

Mengadakan perjalanan atau bepergian ke tempat- tempat lain.

Hendaklah sejarawan memiliki sifat tawadhu’.

Hendaklah sejarawan mampu mengarang dan menulis. Dll

Referensi-Referensi Dasar Sejarah

Ada dua istilah di sini, Masdar dalam bahasa arab, dalam bahasa inggris Source yaitu sumber asli atau asal, sumber yang didapatkan semasa dengan peristiwa atau kejadian. Adapun Marja’ dalam bahasa arab, dalam bahasa inggris Reference yaitu sumber kedua atau tambahan, sumber yang didapatkan sudah tidak semasa dengan peristiwa atau ada setelah peristiwa terjadi. Macam-macam Referensi Dasar sejarah sebagai berikut: Dokumen-Dokumen, Surat menyurat atau Kantor Pos, Macam-macam uang, pernik-pernik, atau perhiasan-perhiasan, Peninggalan-peninggalan berupa barang atau yang lainya, Kitab-kitab peninggalan sejarah.

Referensi-referensi yang sudah termaktub atau tertulis, seperti: Al Quran Al Karim, Kitab-kita Hadis dan kitab-kitab tafsir, Kitab-kitab thabaqat, nasab dan kitab-kitab sejarah yang sudah ada, seperti; Kitab-kitab Geografi dan perjalanan-perjalanan, Kitab-kitab para Orientalis, Majalah-majalah atau media-media massa, Riwayat-riwayat lewat lisan dll.

Peradaban-Peradaban Timur Kuno

Diantara peradaban-peradaban timur kuno adalah sebagai berikut:

Peradaban Mesir Kuno

Peradaban Iraq Kuno

Peradaban Arab Kuno

Peradaban Orang-Orang Piniqiyun

Peradaban India

Peradaban Cina

Kemudian Muncul Peradaban Yunani dan Romawi

Epilog

Demikianlah poin-poin singkat yang dapat penulis sampaikan, dengan harapan mampu mengantarkan kita untuk lebih mudah dalam belajar atau memahami sejarah. Intinya dalam belajar sejarah kita harus mampu menyajikan dan memberi jawaban dari beberapa pertanyaan 5 W dan 1H. Wallahu’alambisshowab.



© disajikan pada acara Quick Training Bindhara di Sekretariat FOSGAMA pada hari Senin, 18 Agustus 2008.

® Mahasiswa fakultas Bahasa Arab Jurusan Sejarah dan Peradaban tingkat IV.

Tidak ada komentar: